Cover Novel Dua Perempuan |
Dua
Perempuan”, Novel kedua yang ditulis Aprila R.A Wayar ini, bagi ku istimewah,
sentuhan kalimat-demi kalimatnya amazing sangat
larut, sangat mengantar, membuat suasana bathin rileks dan nyaman.
Membaca
novel ini sangat mengisi ruang kepenatan dipikiran sebagai dampak padatanya aktifitas
rutin kantoran, atau entahlah. maklum penggemar Novel.
“Dua
Perempuan” Althariagna dari masa lalu dan Athena masa depan menjadi karya unik anak
Negeri untuk bumi Papua Barat yang hampa atas Novel-Novel sastraovel.
Kisah
–kisah ini penuh konten edukasi yang sangat memberi konstruksi pemikiran
positif bagi kita dalam menjalani hari-hari yang penuh misteri bahkan kepalsuan
perubahan sebagai dampak kebijakan yang pro kapitalis di rezim Otonomi Khusus
Papua.
Aktifis
pemula wajib miliki novel yang satu ini, tra laen..! untuk perkaya wawasan berpikir. ada banyak goresan Aprila mengenai
peristiwa kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia di Papua Barat mulai dari
Arnold Ap, B-16 (Peristiwa bentrok Uncen berdarah 16 Maret 2006), Yuven Tekege
saksi peristiwa itu turut membagi informasinya melalui goresan ini, Theys
eluay, soal Pasar mama-mama Papua semua dikemas rapih dalam kisah perjalanan
cinta “Dua Perempuan” yang dibumbui sang Yarid (Ikon jurnalis Tabloid Jubi yang meninggal dunia dalam kecelakaan tragis 2011 lalu) .
Ko tra kosong kawan,
seperti kehabisan kata untuk mengomentari Novel ini. So pefect itulah kalimat singkat dan simple yang melintas dalam
pikiran untuk karya ini. “awesome, good
job, friend”.
Menunggu novel berikutnya yang sa dapat bocoran suda mo terbit.
Thank u sis
Hope u success always, novelist woman.
Hope u success always, novelist woman.
Manokwari, suatu senja, awal Januari
2018
***Black_Shark