Pak Bram Atururi.Foto Ist |
".... kami memperoleh informasi intelijen bahwa ada caleg DPR Papua Barat yang membeli kursi di KPU Propinsi Papua Barat, demikian kutipan singkat dari pernyataan Dewan Pembina partai Gerindra Papua Barat Abraham O. Atururi".
Pasca dipublikasi oleh media massa local Manokwari, berbagai pihak mulai melancarkan protes terhadap pernyataan Pak Bram, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Papua Barat, Origenes Nauw mengatakan, pernyataan itu menyinggung KPU, itu tidak ada bukti yang otentik, pak Origenes Nauw tidak sendirian, pengacara senior Papua, Yan Christian warinussy juga mengecam dan mengatakan bahwa informasi itu banci, seharusnya bisa membuktikan kebenaran dari berita itu, selanjutnya komisioner bidang Hukum KPU Papua Barat, Filep Wamafma mengatakan bahwa, jika Pak Bram punya bukti silahkan dibawa lapor ke Bawaslu untuk diproses sesuai dengan jalur hukum. Metuzalak Awom, ketua P2BH STIH Manokwari mentakan bahwa itu sulit dibuktikan.
Saat ini Gerindra sendiri belum buka suara, apakah isu itu rumor dari skenario memenangkan Pemilu atau ada kesan menyeret opini publik terhadap netralitas KPU Papua Barat menjelang Pemilu 9 April mendatang. ???.. Ini menjadi wacana yang paling menggegerkan dunia perpolitikan di Papua Barat menjelang Pemilu, logika sederhana yaitu bagaimana dan mungkin seperti itu ??, tentu itu akan bisa saja kalau kita ingat kembali pada temuan BPK mengenai 478 Kasus, dengan potensi kerugian negara mencapai Rp. 207.395 Miliar di Papua barat pada tahun 2013, artinya ada dana yang cukup melimpah terdeteksi mengalir di pejabat Papua barat, bisa saja Eksekutif maupun legislatif, dana ini sangat bisa untuk membiayai apapun yang dikehendaki termasuk membeli kursi.
Saat ini perkembangan isu caleg beli kursi sedang diredup oleh pencetus, yaitu Partai Gerindra. Partai ini punya Capres yang digembor-gemborkan di berbagai stasiuin TV nasional, Prabowo Subianto. Gerindra sama halnya dengan partai lain yang juga berambisi memenangkan Pemilu 9 April supaya dapat mengcover Capresnya, tapi scenario mereka tidak ada yang tahu, isu caleg beli kursi akan menjadi catatan untuk mengukur ujung dari Pemilu sampai dengan Pilpres.[end]