MOSI TIDAK PERCAYA GEREJA (Doc Pribadi) |
Manokwari City, Bupati Kabupaten Manokwari, Demas Paulus
Mandacan, S.Sos, M.Ec,Dev pada Selasa, 19 April 2016 menerima surat “Mosi Tidak
Percaya” dari 38 Denominasi Gereja- Gereja Kristen Di Tanah Papua.
Di dalam surat “Mosi Tidak Percaya”, gereja
menyimpulkan bahwa, Bupati Manokwari telah melecehkan surat Bupati Nomor :
450/546, tertanggal 1 November 2015 perihal pemberhentian pembangunan mesjid di
Andai, surat ini diterbitkan oleh Bupati Manokwari sebelumnya, Dr. Bastian
Salabai.
Pembangunan sarana ibadah Mesjid di Andai,
Manokwari oleh pihak gereja Kristen injil di Tanah Papua adalah bentuk
penguasaan tanah gereja secara sepihak oleh Haji. Appe oknum yang terlibat
dalam proyek pembangunan mesjid Andai.
Mesjid ini dibangun diatas tanah Zeending sebuah
misi pekabaran injil gereja yang bekerja sejak dahulu kala di Kota Manokwari
untuk mengabarkan injil dari Kota Manokwari ke seluruh Tanah Papua. Fakta inilah
yang terus mendorong Gereja- Gereja terus mendorong dan melalui mosi tidak
percaya yang sama juga mendukung upaya hukum Ketua Sinode GKI di Tanah Papua
untuk melakukan upaya hukum terhadap status tanah milik Gereja tersebut diatas.
Mosi Tidak Percaya dalam ilmu politik adalah
bentuk pengajuan ketidakpercayaan yang diambil melalui rapat-rapat terhadap suatu
tindakan kesewenang-wenangan pihak tertentu, hal ini kerap terjadi di dalam
relasi pemerintahan antara parlement dan eksekutif.
Kini menjadi sejarah baru
di kota injil, the city of gospel
Manokwari, gereja memberi mosi tidak percaya terhadap pemerintah Kabupaten
Manokwari. Di Kabupaten Manokwari, gereja dalam sejarah cukup memberi kontribusi
penting dalam mendukung terbukanya akses penyelenggaraan pemerintah mulai dari
zaman Neitherlands Niew Guinea hingga masuknya pemerintahan Indonesia. Struktur penyelenggaraan pemerintah kemudian
tumbuh dengan pesat dari Manokwari ke seluruh tanah Papua setelah gereja lebih
dulu mmebuka isolasi wilayah, hingga saat gereja sesungguhnya merupakan mitra
pemerintah, namun terakhir ini gereja mulai diabaikan oleh kekuasaan
pemerintah, faktor inilah yang kemudian mendorong tercetusnya “Mosi Tidak
Percaya” gereja terhadap Bupati Manokwari.***Black_Fox