Rezim
Berganti Keganasan Tak Terselesaikan
(Peritiwa Pelanggaran HAM di Indonesia)
Banundi Simon
Sekitar tahun
2014 lalu, KontraS menerbitkan buku ini. Artinya 5 tahun lalu ketika Jokowi
bersiap untuk memulai memimpin Negara ini sebagai presiden RI ke 7, buku “Rezim Berganti Kegansan Tak Terselesaikan”
muncul. Sebenarnya ini judul yang heboh bagi kalangan aktifis HAM secara khusus
untuk mempertanyakan pihak rezim.
Beruntung
cuplikan-cuplikan testimoni korban hasil indepth-report pada buku ini tidak
dilabeli hoax, para jurnalis yang
berhasil merampungkan report fakta
dari Aceh, Sambas, Maluku dan Papua ini pantas mendapati penghormatan sebagai
pejuang kebenaran truth fighters.
Takjub,
membaca buku ini untuk melihat pola konflik dari Aceh, Sambas, Maluku dan Papua
berlangsung pasca rezim orde baru runtuh tahun 1998 lalu. Bila dikuantitaskan
maka ribuan orang terbunuh bukan karena bencana alam tetapi tidak dilindungi
oleh state (Negara) dari bahaya
keganasan yang tengah berlangsung.
Usai membaca
buku ini, saya membayangkan Nduga hari ini. Apa yang dialami saudara-saudara
saya di Nduga praktis tidak berbeda jauh
dengan apa yang diungkap (testimony korban) dari desa Peusong, Lhokseumawe –
Aceh Utara, tahun 1999 - 2000. Saat ini, Nduga benar-benar tercabik-cabik
oleh keganasan usai belasan pekerja PT. Istaka Karya terbunuh oleh pelaku yang
belum dibawah ke pengadilan.
Para aktifis
layak miliki dan membaca buku yang satu ini, agar kitong bisa analisis pola
konflik di Papua yang tengah berlangsung, oh.iya, dengan buku satu ini kitong
juga bisa berpikir, berbicara sesuatu bahkan memutuskan pilihan apapun yang
masuk akal ketika Pilpres bulan depan (17 April 2019) akan berlangsung..!, oh.iya jangan lupa, Papua dan Papua
Barat telah terpetakan oleh Bawaslu dan Mabes Polri sebagai daerah rawan
keamanan pada pemilu nanti, biasanya ada konsekuensi **** (sa tra sebut) untuk wilayah
yang terlanjur terpetakan sebagai daerah rawan keamanan, “Rezim Berganti
Keganasan Tak Terselesaikan”.
Tra lupa menyebut, terima kasih kawan baik saya
R. Arif Nur Fikri (KontraS Jakarta) yang kasih buku ini di Menteng sore itu,
Februari 2019.
Judul : Rezim Berganti
Keganasan Tak Terselesaikan
Jumlah
halaman : 108 Halaman.
Diterbitkan
oleh : KontraS Jakarta 2014