Ilustrasi-Picture |
CITY OF THE FUTURE Siang itu lumayan
panas, terik matahari dilangit biru seakan-akan turut datang ikut campur
membakar suasana yang terjadi dalam situasi pribadi ku.
Seutuhnya pribadi ini
baru saja bertengkar dan masih dalam suasana hangat, atau sederhananya saja ini
debat panas yang telah berujung pada pertengkaran pendapat dengan orang
internal, sebut saja namanya privacy.
Maklum, suasana baru
yang intern bersama privacy tentu saja debat kepentingan antara kami tidak
purnah luput. Tapi secara prinsip, saya selalu menghindari debat ataupun
pertengakaran yang meluas pada konfil yang tidak lagi mampu untuk dikendalikan,
artinya saya berupaya memastikan untuk mencegah adanya situasi buruk sejak
dini, mungkin idealnya seperti early
warning persuasive. Atau dapat dijelaskan situasi ini salah satunya
disebeutkan seperti misalnya intervensi pihak luar ke dalam debat dan
pertengakarn pendapat kami.
Kalkulasinya,
sederhana saja, pertama : pihak luar
tidak akan tahu dan memahami jalan yang kami tahu dan memahami sebagai tujuan
bersama, sehingga kerugiannya bila pihak luar masuk, sama halnya membuka
ruang bagi suasana lain di dalam pertengkaran pendapat yang mungkin saja
berbeda.
Kedua, pihak luar
bisa saja miliki kepentingan. Entahlah...!! kepentingan itu untuk kita atau
bukan tetapi yang jelas itu bukan dari
yang telah kami pikirkan masing-masing.
Ketiga, intervensi
pihak luar jelas adalah indikasi dari
ketidakmampuan kami untuk berdebat dan bertengkar soal thema kita yaitu
tanggungjawab, sehingga demikian tentu wajar untuk dicegah meluasnya konflik
dan pertengkaran kita yang dapat menyeret pihak luar.
It’s so ok, kembali
ke topik, terjadinya pertengakaran dan juga hot debate kita ini soal tanggung
jawab, so, this is a responsibility between us. Sekalipun “hot” justru debate
ini punya satu tujuan yang lembut yaitu target bersama yang disebut aman dan
nyaman kepadanya yang sebut saja “the
future”.
So, The Future its
the most important between us, akhirnya harus lewat jalan debat dan
pertengkaran pendapat yang hebat before we make some decision for him. Setelah direfleksikan
dalam diri masing-masing ternyata itulah living, sehingga situasi itu ada, so
any-situation between us, there is true living. “Proses yang disebut tantangan
datang bukan untuk dihindari tetapi didalami supaya muncul ke permukaan suatu
tujuan yang sama sekalipun beda kepentingan/debat.GMLB/21