Doc Foto : http://ptfi.co.id/id/about/overview |
Kisruh Freeport menjadi viral yang paling heboh akhir-akhir ini di medsos, banyak kalangan menuding perusahan ini termasuk Perusahan terbesar yang paling nakal juga di Indonesia. Perusahan yang beroperasi di Kabupaten Mimika Propinsi Papua ini selama 50 tahun terakhir ini telah mengeruk sumber daya alam Papua terutama, tembaga, emas, konsentrat dan juga uranium yang mencapai angka budgeting Trilyunan US Dollar dari hasil kegiatan ekspor yang telah dilakukan ke berbagai penjuru dunia.
PT. Freeport Indonesia (PTFI), adalah sebuah Perusahan afiliasi dari Freeport Mac Moran Cooper & Gold Inc (FCX), Perusahan Internasional ini berkantor pusat di Pohenix, Arizona (Amerika Serikat).
Diketahui, Kontrak Karya (KK) Freeport dan Indonesia berlangsung sejak 1967, sebagai KK pertama bersama antara Freeport dan Jakarta yang meski saat itu Papua belum menjadi wilayah Indonesia. KK ini berlangsung selama 30 Tahun, yakni berakhir pada, Tahun 1991. Pada tahun ini KK kedua between Indonesia and Freeport kemudian dilanjutkan untuk jangka waktu berikut 30 Tahun, terhitung sejak 1991 sampai dengan tahun 2021.Sekitar lebih 212. 950 Ha diakomodir dalam KK itu sebagai areal wilayah eksplorasi Freeport.
Sekitar 7 tahun kemudian pasca KK II, tahun 1999 Soeharto lengser dan dijungkal dari jabatan Presiden RI digantikan Habibie, Padahal Jenderal Soeharto sendiri orang dekat Freeport di tahun 1967, kala itu menuju KK I Soeakrno Presiden RI pertama ditumbangkan dari kursi Presiden yang diduga ada konspirasi militer dan Intelijen.
Kurang dari 30 tahun umur KK II, tahun 2017, KK ini diguncangkan oleh badai Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang diracik rezim pemerintahan Jokowi melalui Undang-Undang Minerba Republik Indonesia. Freeport tidak mau tunduk dengan Ijin yang diajukan Pemerintah RI dan tetap ingin melanjutkan KK menuju 2021. disinilah kisruh itu memuncak dan menyebar hingga ancam mengancam, terutama Freeport yang mengancam merumahkan ribuan karyawan dan Pemerintah Indonesiapun sedang mengancam mencabut Freeport get out from my country.
Dalam analisa ini mengulas sedikit sepak terjang politik yang turut berandil dalam sejarah kontrak karya ini hingga kisruh yang hari ini terjadi dan menjadi viral di medsos.
Pertama : Operasi Trikora 1962.
Operasi ini, oleh Ir. Soekarno menyebutkan, membubarkan Negara Boneka Papua Buatan Belanda, semacam mengeluarkan Papua dari kolonialisme Belanda. Dalam Operasi ini Belanda berhasil di bubarkan dari Papua, padahal Jacques Dozy tahun 1936 dari Perusahan minyak Belanda telah menemukan dan merencanakan sesmik dilokasi yang mereka menyebutnya Grasberg.
Kedua : Kontra Karya 1967
Kontrak Karya ini berlangsung, ketika status Papua masih belum jelas apakah merupakan wilayah Belanda, Wilayah Indonesia ataukah wilayah Negara Berdaulat, status ini kemudian diabaikan dengan lahirnya KK II, sekitar 2 tahun kemudian, 1969, barulah terjadi Act of Free Chooice di Papua untuk menentukan sikap, Papua berdiri sendiri sebagai Negara berdaulan or the next chooice be a part from Indonesia. sekitar 2 tahun itu (1967 - 1969) ibarat sebuah negara lahir di daerah Mimika yakni Freeport.
Ketiga : Pelaksanaan Act of Free Chooice 1969
Proses pelaksanaan Pepera ini kemudian di menangkan oleh Indonesia, banyak penduduk pribumi melancarkan demonstrasi protes hasil Pepera tetapi mereka kemudian dipaksa untuk harus tunduk dan mengikuti kemauan Jakarta untuk take-over wilayah Papua.
Act of Free Chooice ini seperti memuluskan dan menguntungkan Negara Freeport yang 2 tahun sebelumnya sudah mengesahkan KK I dan melegalkan Belanda yang sudah tidak punya hak atas Grasbergnya Jacques Dozy.
Freeport benar-benar berdiri di puncak gunung emas ini bersama Jenderal Soeharto yang sudah lebih dulu menghapus kekuatan Ir. Soekarno dan partai politiknya PDI. Berlangsungnya 30 Tahun episode KK I ini tidak masalah (1967 - 1991).
Ibarat uang rokok, karena hasil Operasi Trikora dan act of free choice, Freeport memberi seadanya dan asal suka kepada Jakarta.
Ke-Empat :Pelaksanaan KK II, 1991
Freeport tentunya masih nyaman di KK II, namun Jenderal Soeharto menyerahkan kursi kepresidenan kepada Habibie, nasib KK ini sebenarnya sudah tidak savety lagi tetapi dipaksa bertahan karena praktik-praktik bersembunyi rapih didalam system Negara.
Diduga kemungkinan para elit tertentu di kalangan militer Indonesia turut bermain melanggengkan KK II ini selepas ambruknya system Jenderal Soeharto.
Diduga kemungkinan para elit tertentu di kalangan militer Indonesia turut bermain melanggengkan KK II ini selepas ambruknya system Jenderal Soeharto.
Ke-lima : Rencana perubahan KK menjadi IUPK
Ini ibarat balas dendam politik, Partai PDIP yang saat ini berkuasa melalui Jokowi di istana, mengingat Sejarah Trikora 1962 Soekarno mendiang pemimpin Partai ini saat itu termasuk orang paling berjasa mengusir belanda untuk keluar dan menyerah. Ir. Soekarno kemudian jatuh pada 1967 menjelang FCX/ Freeport bersiap menandatangani KK I bersama Jakarta.
Bersandar pada UU Minerba, tahun 2017 ini atau kurang dari 4 tahun KK II berakhir, rezim Istana memakai Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2017 untuk memaksa Freeport agar hentikan masa lalu dan tunduk pada rezim Jakarta saat ini. sangat tidak main-main, beberapa ketentuan tegas di dalam PP ini menegaskan hi.. Freeport if you will to export copper concentrate from indonesia, please follow aturan kami di Indonesia.
- Bersedia mengubah status KK menjadi IUPK
- Membangun smelter dalam 5 tahun
- Divestasi 51 persen saham
and the especialy permohonan perubahan KK II Freeport menjadi 5 tahun sebelum berakhirnya KK yang tengah berlangsung, ketentuan ini memaksa Freeport untuk dari 2016 sudah harus menggantikan KK IInya sebelum 2021.
Freeport nantang dan seakan-akan menyebut no deal with Indonesia. Big Boss, CEO Freeport Richard C. Adkerson mengancam PHK ribuan pekerja tambang milik Freeport dan mengarbitrasekan pemerintah Indonesia.
Perseteruan KK menjadi IUPK ini menjadikan perseteruan perang Trikora 1962 seakan berulang kembali di 2017, pada 50 tahun yang lalu, belanda dan Ir. Soekarno disimpulkan menjadi tumbal dari peperangan ini, mereka tidak mendapati apa-apa, padahal mereka paling berjasa dari dua sisi yang saling berbeda.
Belum jelas, jika saat ini partai PDIP setelah memastikan diri memenangkan Pilgub DKI putaran pertama, memenangkan hasil Pilgub Propinsi Papua Barat, apakah akan dengan mudah menjadikan kekuasaan ini menguat untuk membalas dendam 50 tahun lalu ? sebab ketika Ir. Soeakrno dijungkalkan, FReeport benar-benar menikmati kenyamanan dari rezim terdahulu.
Andai kisruh Freeport Vs Jakarta ini hanyalah kamuflase elit militer dan asing, maka sudah bisa ditebak, arah kisruh ini lebih pada upaya meredam gejolak politik Papua ketimbang bicara kontrak dan ijin konsentrat. apabilah kisruh ini real and lebih dari sekedar kamuflase maka siapa korban berikutnya dari peperangan ini.
kita tunggu saja episode selanjutnya ....***Black_fox
Sumber Posting pribadi yang dipantau melalui media sosial.