WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Senin, Mei 29

“Menyimak Keberadaan HTI Di Papua”

picture taken by. https://khilafahnetwork.wordpress.com/
HTI, disebut dalam berbagai pemeberitaan adalah Hizbut Tahir Indonesia, mereka (HTI) sebuah organisasi berbasis keagamaan Islam yang disebut juga berafiliasi dengan FPI (Front Pembela Islam).  Sejumlah sumber media on-line mengungkap HTI didirikan pada tahun 1953 di Al-Qud (Baitul Maqdis) di Palestina. Nanti pada tahun 1980an baru organisasi ini masuk ke Indonesia dan menyebarkan dakwah-dakwah terutama di kampus-kampus lalu kemudian merambah masyarakat akar rumput, dipastikan saat ini HTI sudah berakar kuat di dalam masyarakat Indonesia, mengingat Indonesia termasuk Negara mayoritas muslim terbesar di dunia.

Mayoritas orang Papua nampaknya sangat awam dengan HTI yang disebutkan diatas, pemberitaan HTI terutama social media paling heboh terkait keberadaan organisasi yang dianggap radikal. Orang Papua yang mungkin mayoritas christians akibatnya lambat untuk memahami apabilah ada group radikal Islam tumbuh dan berkembang dan terutama bagaimana misi keagamaan mereka apakah berdampak atau tidak terhadap kehidupan orang Papua dan keberagamaan di Papua dan Papua Barat, ini tantangan baru bagi harmonisasi kehidupan paling toleran yang selama ini terjalin di Tanah Papua.

Papua dan Papua Barat tidak pernah memberi ancaman terhadap agama islam sebab sebagian orang Papua juga beragama Islam terutama di daerah Propinsi Papua Barat seperti halnya Teluk Bintuni, Sorong Selatan, Fakfak dan Kaimana. Tentunya Islam diakui juga bagian dari perjalanan kehidupan orang Papua, namun pertanyaannya akankah HTI juga demikian ? lalu mengapa HTI justru heboh di daerah-daerah Kristen ? Jayapura terutama.

Rekam jejak kejahatan HTI di Papua memang tidak ada, tetapi lantas ini menjadi rujukan garansi bahwa mereka akan berbaur dengan penuh kerukunan yang anti kekerasan di Papua ? atau Papua dipilih HTI sebagai lokasi paling aman untuk membinan dan membangun kekuatan mereka didalam motif-motif terselubung yang menargetkan sesuatu, misalnya pemerintahan nasional, atau misi-misi luar negri di timur tengah, sehingga Papua menjadi lokasi yang paling aman dan nyaman untuk mereka bersembunyi dari radar pasukan keamanan pemerintah Indonesia.

Tanah Papua rupanya masih menjadi wilayah paling aman dan nyaman untuk setiap orang dari berbagai suku, bangsa dan kewarganegaraan masuk dan dengan bebeas bermukim. Ketidakmampuan pemerintah di kedua propinsi ini memberi akses yang hebat bagi segala kecenderungan baik dan buruk terjadi di Papua. ***Black_Fox