WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Senin, Juni 11

“Sisi Intelijen dan Politik”

Doc Arsip Pribadi
Sewaktu buku ini dilouncing, I’m so very curious dengan buku ini, “INTELIJEN DAN PILKADA, PENDEKATAN STRATEGIS MENGHADAPI DINAMIKA PEMILU”. Saya kemudian terpaksa kontak beberapa orang kawan untuk bisa mendapati buku by Facebook Messenger and juga Whatsapp (WA). Kemudian saya akhirnya bisa dapati buku ini di Kota Denpasar - Bali dalam satu trip ke Daerah itu awal Juni 2018.

Buku setebal 225 halaman ini paling sederhana ditulis dalam gaya bahasa simpel sehingga memudahkan berbagai kalangan untuk memahaminya dengan baik. Disini terdapat kontribusi pemahaman mengenai bagaimana sebuah pencapaian kekuasaan itu diperoleh, dipertahankan dan bahkan diseting sedemikian rupa. Why ? karena faktanya “Politik dan Intelijen itu sesuatu yang tak dapat dipisahkan”, bedanya Politik diungkap penulis sebagai ilmu atau cara-cara untuk mendapati atau merebut kekuasaan sedangkan intelijen adalah kegiatan atau sebua proses yang dibangun dengan system tahapan “cycle of intellijence” untuk tujuan kekuasaan.

I remain the author, Ms Stepi Anriani miliki base data and her experience yang akurat sehingga bisa berpikir untuk menghadirkan buku ini bagi pecinta intelijen seperti saya, Huuu....uu.hh. Semoga tra berlebihan.  

tidak sekedar itu saja, penulis so pasti punya prediksi dari analisa intelijen hari ini untuk 5 tahun bahkan 20 tahun yang akan datang.

Let’s go,  for all of you kawan-kawan millenial saya yang baik entah sebagai aktifis, human rights defender, Lawyer, jurnalis dan akademisi, buku Intelijen ini tidak mengulas hal-hal berkaitan dengan isu-isu criminal, human rights, terrorism atau radikalisme, namun saya menyarankan kawan-kawan pantas miliki buku terbitas KOMPAS GRAMEDIA ini.

Whats-up..? Melalui buku ini kita diantar penulis untuk mengenal lebih dekat dunia Intelijen lebih dari sekedar dugaan kita selama ini. Sebelum adanya buku ini saya mengerti terminology Intelijen yang berasal dari bahasa inggris “intelligence”  yang berarti kecerdasan.

Skip - buku ini mengantar lebih dalam intelligence itu misalnya Intelijen sebagai Informasi [Hal 4], Intelijen sebagai pengetahuan [hal 10], Intelijen sebagai produk [hal 12], Intelijen sebagai kegiatan [hal14], disini ada banyak kegiatan seperti :
·         Penelitian
·         Kontra intelijen
·         Operasi intelijen.
·         Spionase
·         dan penyamaran

berikut Intelijen sebagai proses [hal 28], Intelijen sebagai organisasi [hal 29] kita dapat melihat perbandingan dinas intelijen di beberapa Negara, Intelijen sebagai profesi : agen atau analis serta tugas dan peran intelijen. Kesemuaan ini suatu rangkaian yang boleh dikata cerdas dan taktis, sehingga bila terjadi cara tak cerdas boleh kita mengatakannya bukan intelijen profesional.     

Penulis buku ini mengantar kita untuk belajar dari sejarah Intelijen (kisah) Ken Arok yang mengkudeta kekuasaan dari Tunggul Ametung di kerajaan Singosari tanpa membuat tangan Arok berdarah.

Ada juga kisah si agen wanita tahun 1876, Matahari, nama aslinya Margaretha Geertruidar berkat kemampuan menguasai 6 bahasa asing, ia bekerja sebagai double agent (agen ganda) pada masa itu untuk Jerman dan Prancis.

Serta belajar dari kisah Bapak Intelijen Indonesia, Ali Murtopo dan Beni Moerdani yang setia melayani kepentingan Soeharto pada masa jaya.   
    
Jika anda, aktifis yang ingin terjun ke dunia politik. Buku ini menyajikan beberapa data terkini yang tepat sangat penting untuk berpikir strategis dalam menghadapi pertarungan Pemilu/Pilkada tahun 2018 ini hingga 2019. It is exactly to menggunakan perspektif Intelijen mengatur peran dan tugas success team (tim sukses) agar memenangi Pemilu [Hal177]. Penulis buku juga mendesain strategi pemenangan Pemilu versi Penulis [hal 182]. Termasuk strategi perang di dunia maya.[187], anda perlu tahu, “Kampanye negative dan black campaign berbeda”, kampanye negative membuka aib atau kasus negative masa lalu lawan. Sedang black campaign menyebarkan aib yang tidak ada fakta. Dan mengenai Penggalangan : pendekatan intelijen mengenai bagaimana meyakinkan seseorang untuk menyukai dan mengikuti apa yang kita inginkan. Sebagai nasihat teknik penggalangan yang dilakukan secara keliru akan terkesan seabagai pencitraan.

Menghadapi lawan, belajar dari teori “art of war”  karya Sun Tzu, “pemimpin perang akan mencapai kemenangan dengan sangat efektif jika menggunakan  logistic dan tenaga seminimal mungkin”.  

Back to the context, mengapa buku ini teramat penting bagi kalangan non-politisi, karena judul dan konten buku ini “INTELIJEN DAN PILKADA” akan tetapi materi saya boleh menyebut layaknya mikroskop bagi siapapun untuk bisa melakukan strategi menghadapi hal diluar pemilu seperti halnya advokasi kepentingan masyarakat sipil. Disini yang dibutuhkan “intelligence”nya, dampaknya wawasan perencanaan, wawasan kerja hingga analisisnya cerdas dan meluas meluas tanpa batas.

So anyway..! Di-abad ini, capacity ini yang dituntut. Thank you.

Kampung Damai, Bali Awal Juni 2018.

Judul Buku :       Intelijen dan Pilkada, Pendekatan Strategis Menghadapi
Dinamika Pemilu
Penulis       :       Stepi Anriani
Penerbit     :       PT. Grahamedia Pustaka, Jakarta