WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Sabtu, Maret 29

Rakyat dan Caleg Sama - Sama Butuh Perhatian

 
Baliho Caleg [Doc Foto Pribadi]
Anda bisa bayangkan, betapa hebatnya putra - putri terbaik Papua hari ini terpapampang potret wajah - wajah ceria mereka di Spanduk, Baliho, Stiker dan berbagai pernak-pernik kertas lainnya yang dapat dijangkau, ditemui dan dibaca untuk diketahui oleh masyarakat luas.
 
Mereka, Caleg dengan mudah diketahui sebagai calon - calon wakil rakyat hebat yang bertahan dalam janji - janji mereka, misalnya ada yang menulis, "jangan lihat kebunnya, tetapi siapa petaninya"?, ada yang menulis, Golput bukan Solusi, ada yang menulis, jangan sia-siakan suara mu, ada yang menulis, kitong sendiri yang rasa kitong pu susah, ada yang menulis, suara rakyat suara Tuhan, ada yang menulis, pilih caleg berkualitas dan masih banyak lagi. yang mana intinya mereka (caleg) berupaya menarik simpati dari rakyat, tujuannya adalah bagaimana rakyat dapat memilih yang bersangkutan. yang bersangkutan berkomitment akan mewakili pemilih untuk duduk sebagai wakil rakyat di parlement (DPRD/DPR Papua Barat/DPR RI dan atau DPD RI)

Di Sisi lain rakyat penerima pesan para caleg paling utama di dominasi oleh masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah, mereka hidup dalam kondisi kebutuan pangan dan sandang yang terbatas bahkan jauh dari standar kebutuan perhari. cost untuk biaya pendidikan, kesehatan dan ekonomi dan ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas jauh dari serapan rakyat adalah kondisi masyarakat penerima pesan caleg, dan caleg pun tahu akan keadaan itu. Ini nilai jual yang paling mahal antara rakyat dan caleg sama-sama butuh perhatian untuk saling menguntungkan.

Keadaan ini bisa mengantar rakyat dan caleg berada pada situasi politik yang baik dan demokratis, tetapi bisa pada kondisi yang acuh tak acuh, rakyat bisa dengan berani meminta nilai materi kepada caleg, sebaliknya taruhan pun akan terjadi di anatra sesama caleg, istilah umum di masyarakat,"perang duit", ini memang keadaan yang memang tidak disukai oleh penyelenggara atau pengawas pemilu, tetapi kegagalan dalam pendidikan pemilih (voter education) bisa saja memicu sama - sama butuh berhatian bisa digapai dengan cara yang tidak sama-sama oleh berbagai pihak dari caleg sendiri serta masyarakat.[***MNST]