WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Kamis, Mei 15

7 Dari 30 Kursi Di Rebut Caleg Perempuan di Kabupaten Manokwari

Gedung Sekretariat Dewan, Sebagai Pusat Aktifitas DPRD Kabupaten Manokwari, Propinsi Papua Barat, Di Gedung Ini Pada Pemilu 9 April 2014 memperoleh tambahan alokasi 5 Kursi sehingga menjadi 30 Kursi, Pada Periode Dewan Sebelumnya (2009 - 2014) DPRD Manokwari hanya terdiri dari 25 Kursi.
Manokwari : Diprediksi sekitar 7 Kursi dari 30 kuota kursi yang tersedia di DPRD Kabupaten Manokwari bakal menjadi milik calon anggota legislatif Perempuan. dari 7 Caleg Perempuan yang akan menduduki kursi DPRD, 4 di antaranya adalah Caleg Perempuan Asli Papua. Sementara 3 orang Perempuan asli Papua yang akan duduk di DPRD Manokwari adalah Caleg yang diusung oleh Partai Baru yang diketuai oleh Surya Paloh, Partai Nasional Demokrat (Nasdem). 

Berikut Daftar 7 Caleg Perempuan yang dipastikan lolos ke DPRD Manokwari :

(1). Yubelina Kumendong ( Golkar/Dapil I/Perolehan Suara 1.924)
(2). Ayu Humaria Bataray (Gerindra/ Dapil I/ Perolehan Suara 1.646)
(3). Herda Istje Tumoka (Gerindra/Dapil I/Perolehan Suara 929)
(4). Nunung Kristiani Wondiwoi (Nasdem/ Dapil I/Perolehan Suara 1.286)
(5). Kartini Ullo (PAN/ Dapil II/Perolehan Suara 1.986)
(6). Jeti Susan Inyomusi (Nasdem/Dapil V/Perolehan Suara 1.939)
(7). Paulince Tirirbo, SE (Nasdem/Dapil IV/ Perolehan Suara 698)
 
Para Caleg Perempuan yang dipastikan duduk di Kursi Dewan Periode 2014 - 2019 ini memperoleh tanggapan yang beragam dari masyarakat yang saya sampaikan info mengenai 7 orang caleg perempuan ini.

Rekan saya Netty Torano, wiraswasta, Ia bekerja pada bagian periklanan di Harian Lokal Manokwari Expres, mengatakan, "...yach.. bersyukur dan semoga apa yang diharapkan kepada mereka benar - benar dilaksanakan, khususnya menolong sesama perempuan yang tidak mendapat keadilan, jangan sampe cuma penghias DPRD saja". hal lainnya disampaikan oleh Akademisi dari STIH Manokwari, Roy. Y Simbiak, "..sekarang kita lihat rekam jejak mereka, rekam jejak mereka apakah punya pengalaman dalam berorganisasi atau tidak..!, kita sangat memerlukan kemampuan intelektual serta integritas.

Mama Nela, penjual pinang ojek dan bensin eceran, sewaktu mampir makan pinang, saya buang suara, Mama, ada 7 Caleg Perempuan di DPRD Manokwari, saya sebut nama mereka satu persatu, rupanya, Mama Nela, tidak mengenal mereka, hanya salah satu yang dikenal itupun lewat Baliho. Sangat kritis mama nela menyampaikan bahwa di Manokwari ini masalah Miras cukup banyak membuat ibu - ibu jadi korban, ada juga masalah anak pemerkosaan, ini 7 perempaun caleg itu dong bisa prioritaskan k tarada, trus kalau memang dong trada pengalaman itu sama saja, nanti makan gaji buta,.. su duduk dimobil kaca gelap, lupa kitorang.

Saran dan kritisan positif di atas kini menjadi tantangan tersendiri, mengingat mereka 7 perempuan yang akan duduk di kursi dewan ini adalah wajah baru, DPRD Manokwari sendiri miliki rekam sebelumnya hanya 1 perempuan yang duduk pada periode sebelumnya (2009 - 2014). tapi entahlah, jika memang faktor kuantitas menjadi alat ukur kebanyakan perempuan untuk mengatasi masalah yang mereka alami terutama diskriminasi yang berorientasi gender. Semoga saja. ada perubahan.