WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Sabtu, Agustus 10

“Saya, Privacy and the future”

Ilustrasi-Picture
CITY OF THE FUTURE Siang itu lumayan panas, terik matahari dilangit biru seakan-akan turut datang ikut campur membakar suasana yang terjadi dalam situasi pribadi ku.

Seutuhnya pribadi ini baru saja bertengkar dan masih dalam suasana hangat, atau sederhananya saja ini debat panas yang telah berujung pada pertengkaran pendapat dengan orang internal, sebut saja namanya privacy.

Maklum, suasana baru yang intern bersama privacy tentu saja debat kepentingan antara kami tidak purnah luput. Tapi secara prinsip, saya selalu menghindari debat ataupun pertengakaran yang meluas pada konfil yang tidak lagi mampu untuk dikendalikan, artinya saya berupaya memastikan untuk mencegah adanya situasi buruk sejak dini, mungkin idealnya seperti early warning persuasive. Atau dapat dijelaskan situasi ini salah satunya disebeutkan seperti misalnya intervensi pihak luar ke dalam debat dan pertengakarn pendapat kami.

Kalkulasinya, sederhana saja, pertama : pihak luar tidak akan tahu dan memahami jalan yang kami tahu dan memahami sebagai tujuan bersama, sehingga kerugiannya bila pihak luar masuk, sama halnya membuka ruang bagi suasana lain di dalam pertengkaran pendapat yang mungkin saja berbeda.

Kedua, pihak luar bisa saja miliki kepentingan. Entahlah...!! kepentingan itu untuk kita atau bukan tetapi yang jelas itu bukan dari yang telah kami pikirkan masing-masing.

Ketiga, intervensi pihak luar jelas adalah indikasi dari ketidakmampuan kami untuk berdebat dan bertengkar soal thema kita yaitu tanggungjawab, sehingga demikian tentu wajar untuk dicegah meluasnya konflik dan pertengkaran kita yang dapat menyeret pihak luar.

It’s so ok, kembali ke topik, terjadinya pertengakaran dan juga hot debate kita ini soal tanggung jawab, so, this is a responsibility between us. Sekalipun “hot” justru debate ini punya satu tujuan yang lembut yaitu target bersama yang disebut aman dan nyaman kepadanya yang sebut saja “the future”.


So, The Future its the most important between us, akhirnya harus lewat jalan debat dan pertengkaran pendapat yang hebat before we make some decision for him. Setelah direfleksikan dalam diri masing-masing ternyata itulah living, sehingga situasi itu ada, so any-situation between us, there is true living. “Proses yang disebut tantangan datang bukan untuk dihindari tetapi didalami supaya muncul ke permukaan suatu tujuan yang sama sekalipun beda kepentingan/debat.GMLB/21