WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Kamis, Maret 8

“Sentuh Papua” Novelisasi Sejarah West Papua



Membaca Novel aprila yang ketiga ini pertama saya teringat, Jurnalis Rebbeca Alice Henschke dari BBC Indonesia yang diusir terakhir ini terkait rencana liputan kasus Asmat 2018, empat tahun sebelumnya Jurnalis Thomas Dandois dan Vallentina Bourrat jurnalis dari TV Arte Perancis justru ditangkap dan dijebloskan ke Penjara di Wamena, 2014.

Papua memang miliki sejarah kelam soal pembatasan jurnalis asing untuk masuk Papua, konten Novel Sentuh Papua menceritakan kisah ini dari perspektif jurnalis under-cover, saya harap setidaknya policy-maker di Negara ini jika membaca dapat merenungkannya dalam kacamata yang adil untuk dunia jurnalistik di West Papua, sebab seingat saya Pak Jokowi sendiri yang berkata pada Mei 2015, Jurnalis asing boleh dan bebas masuk ke Papua,http://tabloidjubi.com/16/2015/05/09/jokowi-mulai-besok-minggu-105-akses-jurnalis-asing-ke-papua-dibuka/ akan tetapi faktanya saya tidak mau menjawab, anda boleh memilih dan menjawab sendiri.

Dan yang kedua, Sentuh Papua, yang diungkap penulis diambil based from the real story  mungkin kata yang tepat menurut saya adalah “Novelisasi Sejarah West Papua”. Saya kaget kalau kawan aktifis yang berkiprah di dunia jurnalis ini mampu mengukir goresan sastra yang patut menjadi legenda novelist Papua.

Berbekal background jurnalis, dia bisa lakukan riset hebat yang cukup sunyi, kadang (kalau) diungkap media demi kepentingan-kepentingan tertentu para oknum dan elit haus yang serakah.

Kisah perjalanan 15.000 miles, 153 hari satu cinta seorang jurnalis Under-cover asal Belanda yang mengunjungi Papua tahun 2015 dikemasnya cukup rapih dalam karya sastra “Sentuh Papua”, sentuh sejarah, sentuh ruang sunyi yang terisolasi diatas Tanah Papua bagi pemilik Negeri dan dunia yang penasaran untuk tahu.

Bertemu Richard Yoweni (hal:85)
Tanah Merah (hal:162)
Big Fish (hal: 191)
Yang ditermuat dalam Novel ini adalah tema-tema yang epic, spektakuler dan paling berani untuk jurnalis wanita, Aprila.

Disini saya kira aktifis dan kawan-kawan Pengacara Hak Asasi Manusia West Papua wajib miliki Novel ini, agar bisa menambah wawasan berpikir yang tajam terhadap sejarah West Papua.

Ini bersumber dari wawancara-wawancara keren nan jitu yang tra dapat ditemui di google, saya sendiri mengetahui RY, Tanah Merah dan Big Fish, akan tetapi sepintas lewat tulisan ilmiah George Junus. Aditjondro. Namun terkadang ada juga beberapa sumber referensi media on-line yang patut diragukan kebenaran informasinya.

So perfect, disini akhirnya bisa mengetahui lebih mendalam para tokoh paling legenda dalam dunia perjuangan West Papua. 

Terkadang kita berbicara dan mengeluh terlalu besar dari apa yang bisa kita lakukan untuk Tanah ini dan sejarahnya hari ini, esok dan kedepan, disini makna sentuh Papuanya.

Thank u friend #Aprila Wayar to do “novelisasi sejarah west papua”, respect and  proud to you. ***Black_Fox

Sumber : Novel "Sentuh Papua" Karya Sastra Aprila Wayar