WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Sabtu, Oktober 27

"Rencana mengakui Jerussalem : Setelah Australia, Vanuatu"

Map of Vanuatu
Menarik menganalisa situasi politik global di kawasan pasifik akhir-akhir. khawasan ini biasanya diam dan tidak banyak terlibat dalam keputusan-keputusan politik luar negri yang berhubungan langsung dengan politik global, apalagi isu timur tengah.

Situasi mulai berubah, pergeseran perhatian nampaknya akan segera bergeser dari Eropa, Afrika dan Asia untuk menuju ke wilayah Pasifik, terakhir ini efek dari kunjungan delegasi tingkat tinggi Vanuatu ke Izrael telah melahirkan komentar politik dari PM Salwai "Konstitusi Vanuatu mengakui Kristen dan karenanya sebagai Negara kristen ada bukti tanpa keraguan bahwa Jerussalem adalah ibu kota Izrael", Pemerintah Vanuatu akan mengkomunikasikan lebih lanjut posisi Vanuatu mengenai Jerussalem sebagai ibu kota Izrael tanpa penundaan lebih lanjut.!

Walaupun sampai belum ada keputusan resmi politik, tetapi pernyataan ini dipastikan akan segera direalisasikan berbarengan dengan komitmen Negara Izrael membantu menyediakan intervensi disektor air dan pertanian terhadap Vanuatu atas dasar perjanjian kerja sama bilateral kedua Negara itu. 

Vanuatu tidak jauh berbeda dengan Australia yang pada pekan sebelumnya melalui PM Scott Morrison menyatakan sikap mengkaji rencana pemindahan kantor kedubes Australia dari Tel Aviv ke Jerussalem. Ternyata sebelumnya Pemerintah Vanuatu juga bersikap yang serupa dengan Australia untuk abstain atas pemungutan suara di sidang darurat United Nation atas keputusan Trump (US) yang mengakui Jerussalem as the capital of Izrael.

Di Vanuatu, berita mengenai rencana Vanuatu mengakui Jerussalem telah menjadi headline news media DAILYPOST-vanuatu http://dailypost.vu/ dengan judul "Izrael seek Vanuatu unwavering position to Jerussalem as capital".

Selama ini dikenal juga, Vanuatu merupakan negara yang sangat aktif terhadap organisasi regionalnya, MSG. Pemimpin Vanuatu selalu berapi-api berpidato di PBB untuk hak menentukan nasib sendiri dan permasalahan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di Papua Barat, sejauh ini belum ada komitmen resmi United Nation terhadap isu Papua Barat, namun besar kemungkinan Vanuatu telah melibatkan diri menjadi sahabat baik US and Izrael untuk mengkaji kemungkinan tindak lanjut suara apapun suara Vanuatu di United Nation General Assembly.

Mitra khawasan Vanuatu lainnya Solomon Island belum menyatakan sikap saat ini, apakah bisa menyusul Vanuatu dan Australia untuk sikap politik mengkaji rencana mengakui Jerusalem, karena Solomon Island juga Negara yang abstain atas voting keputusan Trump mengenai Jerussalem.***Black_Fox