WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Selasa, September 26

"Cerpen : Kasih Yang Mengubah"



           Karya : Julio Sandia

Cerita ini mengambil latar sebuah kota Teluk yang sangat indah, Kota Jayapura. Diawali dari seorang gadis bernama Rika yang sekian tahun menjalin cinta dengan Yusak, laki laki yang sangat tampan dan baik dimatanya, namun dalam perjalanan cinta mereka, Yusak memutuskan hubungan cinta indah itu, hanya karena berpaling hati ke sahabat karib Rika, Yuli namanya. Luka hati yang dalam dan kekecewaan yang sangat menyakitkan, Yusak tega melakukan semua itu, dan Yuli juga tega, menghianati sahabat karibnya Rika.


Dalam kegalauan hatinya, Rika berusaha mengisi waktu berlatih vocal group di kompleksnya, sebuah sikap yang bijak, cara berpikir positif yang didapat dari orang tuanya dan pendidikan yang diperolehnya sebagai seorang mahasiswi  Fakultas Hukum sebuah universitas ternama di Jayapura.


Disuatu sore yang indah dan tenang, seorang pemuda bernama Bernard, datang bertamu ke rumah Rika. Kedatangan Bernard bukan tanpa rencana, sedari tadi Bernard sudah nongkrong di mata jalan, jadi dia tau persis kalau orang tua dan saudara saudara Rika sedang keluar. Sebuah rencana lama yang yang tertahan.

Untuk menutupi perasaan grogi atau untuk membangkitkan keberaniannya atau entah untuk apalah, Bernard mampir di sebuah warung kecil langganan dia dan teman temannya, membeli sebotol yance (yang ceper), istilah buat salah satu jenis minuman keras.


“Sore Rika..”

Sapa Bernard dengan suara agak pelan dan bersikap sangat manis,

Dia takut kalu Rika bisa mencium bau minuman keras dari mulutnya.

“Sore…ada perlu apa ni” 
tanya Rika penuh selidik.

“Ah trada, Cuma mo bertamu sama ko saja”.. jawab Bernard.

“Oh.. sa kira ada apa… mari masuk” 
Rika mempersilahkan tamunya masuk.

Sebagai seorang gadis yang selalu diajari tata karma dan sopan santun, Rika bersikap ramah dan baik pada Bernard sore itu, lagi pula Bernard bukanlah orang asing di mata Rika. Bernard adalah salah satu kakak di kompleksnya dan sudah berteman sejak kecil.


“Rumah sepi sampe”….

Kata Bernard pura pura tidak tahu, sekaligus ingin tau situasi rumah sebab Bernard segan pada orang tua Rika. Orang tua mereka sudah saling mengenal dan saling menghormati, hal itu membuat Bernard perlu menjaga sikapnya.


“Mama deng Bapa ada pi ke bapatua dong di tanah hitam, Kk Ony ada ke angkasa, Mia deng Jose sa tra tau dong ke mana “.. jawab Rika.

“Anak dua tu biasa, kalo jalan tra pernah kastau, tadi Mia pu teman ada cari dia juga” Rika memberi penjelasan dengan sedikit kesal karena sikap kedua adiknya.

Oo….io.. kemana mana tu harus kase tau orang yang di rumah”… Bernard mencoba menjadi seorang yang bijak . padahal dalam hatinya dia sangat senang.

“Ah semoga dong smua jang kembali dulu sampe sa pulang” ucap Bernard dalam hati.


“mmmmm… k ko minum to ….??#*!”

Tanya Rika dengan penuh selidik, karna dia sudah tidak asing lagi dengan kebiasaan Bernard yang notabene adalah teman sepermainan sejak kecil, sehingga mereka sudah sangat kenal kebiasaan masing masing. Bernard tak sanggup membohongi Rika, gadis yang sangat disukainya.


“Io.. ! sedikit saja…. Tadi anana dong tahan sa di mata jalan, dong paksa sa minum sedikit jadi sa tra enak juga”,

jawab Bernard dalam pembelaan diri seolah-olah hal ini dilakukan karena terpaksa padahaal…tididittt.

“Kk kam stop minum suda ka.. tra baik buat kesehatan, merusak badan…” Rika sedikit memberi nasehat. Walau dia sebenarnya tidak menyukai kehadiran Bernard dalam keadaan seperti itu, namun bersikap baik dan hormat pada semua orang sudah merupakan kebiasaan yang ditanamkan orang tua sejak kecil.

“Iyo..” jawab Bernard singkat sambil menundukan kepalanya. Rika tersenyum mendengar jawaban Bernard yang memang sangat tidak meyakinkan.


“Kk… anana dong tra jadi latihan vocal grup ka ? tanya Rika yang juga merupakan salah satu anggota vocal group di kompleksnya.


“Tra Jadi… Kk Sefnat ada berngkat ke Genyem jadi anana dong malas latihan”, jawab Bernard. Sefnat adalah KK di Kompleks yang suka melatih vocal group, karena memilik bakat alami sebagai seorang seniman yang begitu pandai mengaransemen setiap lagu. Ditangan Sefnat setiap lagu menjadi begitu indah dan penuh variasi yang menawan

“…..Ooo” Rika mengganggukkan kepala tanda paham


“Rika… sa bisa bicara sesuatu ka ?”… Bernard terlihat mulai tidak sabar.

“Io.. KK bicara suda mo, ada apa ka ?” balas Rika dengan serius penuh perhatian

“Mmmm….Rika…sa mo bilang…..sa saying ko…sa ingin pacaran dengan koi” jawab Bernard dengan cepat dan singkat. Seolah olah dia ingin cepat cepat mengeluarkan semua yang tertahan di hatinya.

Rika tersenyum..


“Eh.. Kk mau minum apa ka ? sa ambil minum dulu ee”, Rika seolah berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Eh..mm..jang repot repot, air putih saja” jawab Bernard yang sebenarnya tidak ingin minum, dipikirannya hanya jawaban pasti dari Rika.


“Ok,.. sabar ee..”

Di dapur Rika tertawa terbahak bahak dengan sikap pernyataan cinta dari Bernard. Bagi rika itus ebuah hal yang sangat lucu dan tak pernah terpikirkan untuk menerima cinta Bernard teman sekompleksnya yang suka mabuk dan begadang di kompleks membuat semua orang tua di kompleks kesal. Rika cepat cepat  mengambil air putih dan diantar ke depan, tentunya dia harus bersikap baik, jangan sampai membuat Bernard kcewa dan marah.



“Ini … silahkan diminum..”

“Io..terima kasih..” Bernard meminum air dari Rika dengan sikap yang dibuat sebaik mungkin, (padahal kalu botol tu.. langsung satu napas)

“Rika.. ko belum jawab yang sa bilang tadi tu”, tanya Bernard pelan dengan muka penuh iba, dia sangat berharap Rika menerima cintanya, cinta yang suda lama terpendam tapi tak pernah sanggup diutarakannya. Rika yang sedang dilanda kecewa atas keputusan sepihak dari Yusak, pria yang begitu dicintainya yang telah sekian lama menjalin cinta dengan dirinya, mulai bimbang, ingin punya pacar lagi. “Tapi kenapa musti Bernard, tra menarik sama skali !!!.. datang dalam keadaan lagi” gerutunya dalam hati. Tidak ada yang bisa menandingi ketampanan Yusak, kekasihnya yang telah meninggalkannya. Yusak yang tidak pernah minum minuman keras, tidak merokok, dan hidup sangat teratur, sikap yang berwibawa, membuat semua gadis di kompleks mabuk kepayang dan berlomba lomba ingin menjadi kekasih Yusak, namun Rika lah yang berhasil mendapatkannya, walau akhirnya berlalu..


“Rika… ko jawab saya ka’?

“Mmm kk.. sa bukan tram au jawab, tapi masa kk tanya sa dalam keadaan minum ka ..??!!” Rika mencoba mencari jawaban yang paling bijak dibenaknya.

“Sa tra mabuk rika, itu tadi sdikit saja”, potong Bernard dengan sedikit cemas.

Rika mencoba menghindar dengan trik mengulur waktu agar bisa mencari alasan yang tepat untuk menolaknya.

“Kk…nanti hari senin sore, nanti baru sa jawab, tapi tra bole datang dalam keadaan (Mabuk)”, cepat cepat Rika member solusi agar secepatnya terbebas dari kondisi ini, dan agar Bernard bisa cepat meninggalkan rumahnya.

“Io..suda. kalo begitu sa pulang suda ee, sa harap ko trima saya, sa sayang ko”

Rika mencoba tersenyum manis.

Sore itu Bernard pulang dengan tangan hampa, perasaan kuatir, cemas dan lega bercampur jadi satu, lega karena apa yang ditahan tahan dalam hatinya selama ini sudah berhasil dikeluarkan sore itu. Cemas dan kuatir menunggu apa yang bakal dijawab oleh Rika. Menunggu hari senin 1 minggu lagi, seolah olah menunggu waktu 1 abad bagi Bernard,  betul betul menggelisahkan dan menguras pikiran.

Akhirnya hari yang dinanti pu tiba, Bernard ingin datang tepat waktu, dia tak ingin membuat kesalahan sedikit pun, ajakan teman teman untuk mabuk bersama sama sekali tak dihiraukannya, tekadnya sudah bulat, dia akan datang dengan baik dan sopan, menerima jawaban Rika. Dan dia akan kecewa jika Rika menolak cintanya.


“Mama… sap u kemeja biru yang kemarin tu mana ee…” tanya Bernad pada ibunya, singkatnya Bernard tampil perfect sore itu. Bernard rapid an kemudian menuju.


“Slama sore…!”

“Sore Kk.. duduk di depan saja eee, mama dong ada di dalam jadi” Rika yang sudah menunggu kehadiran Bernard mempersilahkan tamunya.Setelah mereka berdua ngobrol sana sini, akhirnya Rika berkata.


“Kk…sa harap kk stop minum, tra usa kumpul kumpul di mata jalan sana sampe pagi, baru  ganggu ganggu perempuan yang lewat, sa tra mo liat kk begitu lagi..!”

Bernard, menatap Rika dalam dalam seolah mencari ketegasan, Rika tersenyum manis.

“sa trima , KK asal patuhi sap u permintan tu” Rika suda mengambil keputusan untuk mencoba menerima Bernard, pikirnya dari pada dia dalam keadaan kosong, apa salahnya punya seorang pacar, toh kalau Bernard melanggar semua permintaanya, dia akan meninggalkan Bernard. Sebuha hubungan cinta yang berimbang menurutnya, karena dia ikut memegang kendali.

Di relung hati paling dalam, terselip keinginan agar bisa mengubah pria yang buruk sifat menjadi baik.

Sore itu adalah sore terindah dalam hidup Bernard, sore itu sebuah kompleks perumahan di Kota raja menjadi sebuah kompleks paling bersejarah dalam hidupnya. Bukan main girangnya, betapa tidak, untuk pertama kali gadis pujaanya menerima cintanya!! Padahal perasaan tidak yakin karena sikapnya selama ini yang sering mabuk dan membuat onar, dan dibenci orang orang tua se-kompleks.
 Rasanya Bernard ingin melompat lompat dan salto di halaman, kalu saja dia tidak malu sama orang tua Rika yang ada di dalam rumah.

“trimakasih…trima kasih….trimakasih”, 
ujar Bernard berulang ulang sambil mencium tangan Rika dengan sikap yang dijaga tentu sebaik baiknya. Dalam hatinya Bernard bertekat akan menjadi Laki laki terbaik dalam hidup rika, dia akan meninggalkan semua kebiasaan buruknya dan akan menjaga cinta ini sampai batas kemampuannya, boleh perlu sampai mereka berdua bahkan sampai maut memisahkan.

Sebuah tekad membaca di dada.

Bernard dan Rika  akhirnya menjalin cinta, cinta yang berjalan dengan sangat baik, sejajar dan tulus. Walau awalnya  disambut sinis oleh keluarga dan teman teman. Namun Rika tidak akan dihantui perasaan cemburu maupun takut kehilangan, karena dia tau Bernard sangat mencintainya. Di dalam hatinya dia yakin trada yang mau sama Bernard karena laki laki dihadapnnya ini terkenal brengsek di kompleks.

Seiring waktu yang terus bergulir, Bernard menepati janjinya, berubah menjadi seorang laki laki yang baik tidak pernah lagi minum minum. Dan nongkrong sampai pagi lagi di mata jalan. Dari perubahan itulah maka cinta mereka makin dalam dan kuat, keluarga Rika pun akhirnya merestui.

Kini Bernard dan Rika telah menikah, dari hasil kerja keras Bernard, mereka berhasil mencicil sebuah rumah kecil type RSS di sebuah kompleks perumahan. Mereka dikaruniai Joe dan Caca, dua anak yang sangat manis dan sangat membahagiakan. Rika makin cantik dengan kelahiran dua anaknya,  dia semakin manis dan sexy. Mungkin itulah yang dikatakan, “hati yang bahagia membawa dampak pada fisik”.

Rika kini makin mengerti bahwa ternyata cinta bisa datang kapan saja dan dari mana saja dan tak pernah bisa diduga. Kasih saying yang diberikan mampu membawa Bernard seperti sekarang ini, pria yang sangat berwibawa, dan penuh tanggungjawab dalam kesederhanaan hidup.


 “Kasih yang tepat akan mampu mengubah keburukan menjadi kebaikan. Dan seorang Rika kini menikmati semua itu.***Black_Fox

Dikeheningan senja lembah Kota Raja.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber Cerpen ini diakses dari media sosial, facebook Julio Sandia dan telah mengkonfirmasi ijin membagi ke blog ini, seluruh materi (isi) dan foto adalah karya yang bersangkutan.



Ucapan terima kasih, teruntuk saudara @Julio Sandia atas karya cerpen ini.