WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Minggu, September 3

"Pemekaran Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota) Wajah Baru Operasi Militer"

Peta Wilaya Daerah Otonom (DOB) West Papua/actual.com
Oleh : Dr. Socratez Sofyan Yoman.


Para pembaca yang mulia..!
anda percaya atau tidak ! anda akui atau tidak, anda senang atau tidak senang, anda terima atau tidak, anda suka atau tidak suka, keyakinan iman saya dan refleksi pengalaman (penulis) menyatakan kepanjangan dari pemekaran Kabupaten/Provinsi di west Papua adalah operasi militer Indonesia yang berubah wajah dari Daerah Operasi Militer (DOM).

Konsensius bersama untuk penyelesaian konflik antara bangsa Indonesia dan west Papua Otonomi Khusus bukan pemekaran - pemekaran.

Otonomi Khusus adalah alat bargaining (alat tawar) [politik antara bangsa Indonesia dan bangsa west Papua. ketika tahun 1998, tuntutan west Papua merdeka mengkristal dari bangsa West Papua, maka Otsus No. 21 Tahun 2001 menjadi solusi win-win solutian antara Jakarta dan West Papua.

Ide Otonomi Khusus bukan datang dari bangsa Indonesia. Ide cemerlang ini dari para tokoh, politisi, akademisi dan ilmuwan, rohaniawan dari west Papua. Layak disebutkan beberapa nama disini: Simon Patrice Morin, Alex Hesegem (yang dijuluki di senayan : Badai angin kurima), Gerson Djopari, Dr. Pdt. Karel Phill Erari, Agus Kafiar, Tonny Rahael, Frans Wospakrik, Wambrauw dan beberapa orang hebat tidak disebutkan disini.

Hasil karya anak-anak bangsa West Papua itu, bagian - bagian substansial dikebiri oleh bangsa Indonesia di Senayan Firaun Indonesia. akhirnya lahirlah Undang-Undang Otonomi Khusus No. 21 Tahun 2001, dalam kebijakan ini, Otsus diyakini para pihak sebagai "roh dari solusi akar masalah west Papua yang bermartabat dan mendamaikan dan merupakan kemenangan bersama antara RI dan West Papua.

Namun, sayang, taruhan dan harga mahal untuk harga NKRI ini telah GAGAL dilaksanakan di West Papua oleh pemerintah firaun Indonesia yang wataknya bicara lain, dikertas lain, dan dilapangan lain.

[4/9 11:25 AM] Socrates Yoman :
1. Dokumen (Sangat) rahasia

Para pejabat Orang Asli West Papua yang rakus pemekaran Kabupaten/Provinsi perlu tahun dokumen sangat rahasia ini. kalian semua sudah menjadi kaki tangan (kepanjangan tangan) si Firaun (RI) yang menghancurkan dan memusnahkan Penduduk Asli bangsa West Papua. Dokumen sangat rahasia ini bersumber darai Departemen Dalam Negri, Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesatuan Bangsa (Kesbang), dan Linmas melalui nota dinas No. 578/ND/KESBANG/D/IV/VI/2000 tertanggal 9 Juni 2000 berdasarkan Radiogram Gubernur Caretaker Kepala Daerah Tingkat I Irian Jaya No. BB.091/POM/060200/ tertanggal 2 Juni 2000 yang berhubungan dengan tuntutan Penentuan Nasib sendiri orang asli Papua.

Bahwa dokumen tersebut kemudian didukung dengan adanya dkumen Dewan Ketahanan Nasional Sekretariat Jenderal, tentang Strategi Penyelesaian Konflik berlatar belakang Separatis di Provinsi Papua melalui pendekatan Bidang Politik keamanan.

2. Tujuan Operasi 

Tujuannya yaitu operasi pengkondisian wilayah dan pembangunan Jaringan Komunikasi dalam menyikapi arah politik Irian Jaya (Papua) untuk merdeka dan melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pihak pelaksana yang terlibat langsung dalam operasi ini adalah Departemen Dalam Negeri, Departemen Pertahanan dan Keamanan, Departemen Luar Negeri (Operasi Diplomasi), Polri, BAKIN, BAIS (TNI), Muspida Provinsi, Media Massa, Tokoh Masyarakat yang Pro NKRI, Keluarga Anggota Pepera 1969 dan LSM.

3. Dampak (dari) Pemekaran

- Pembangunan Infrastruktur TNI/Polri diseluruh wilayah daerah pemekaran di West Papua.
- Mobilisasi dan upaya membiatkan migrasi penduduk luar Papua masuk ke wilayah/daerah pemekaran.

4. Jalan Tol Pemusnahan

Pemekaran Kabupaten dan provinsi adalah kemenangan gemilang Operasi Militer wajah baru untuk pemusnahan bangsa West Papua tanpa resiko tekanan pihak internasional terhadap RI.

Dulunya West Papua dijadikan Daerah Operasi Militer (DOM) sekarang firaun mengadakan operasi militer dengan menggunakan tensi yang relatif aman dan silience yaitu metoda "pemekaran daerah otonom baru di west papua".

Penguasa paranoid firaun akan menyatakan, Itu permintaan para elit -elit west papua sendiri, tetapi kita bisa menolak anggapan itu dengan mengatakan pemekaran harus pula dilalui dengan syarat - syarat : Wiayah, Penduduk, sumber daya manusia dan Sumber Daya Alam.

5. Jumlah Penduduk yang Palsu

Secara logika, aneh tapi nyata kita bisa melihat satu contoh saja. Kabupaten induk Jayawijaya sudah mekarkan tujuh Daerah baru, sehingga mengakibatkan adanya arus migrasi sipil dan militer dari luar Papua yang kemudian mengisi wilayah - wilayah baru tersebut seperti. :
- Pegunungan Bintang
- Yahukimo
- Yalimo
- mamberamo Tengah
- Tolikara
- Lani Jaya
- Nduga

hanya contoh : "seandainya sebelum pemekaran, tujuh Kabupaten baru jumlah penduduk Kabupaten Jayawijaya adalah 150.000 jiwa, jika dibagi jumlah ini per-Kabupaten 15.000 jiwa, maka sisa 45.000 jiwa yang tinggal di Kabupaten Induk (Jayawijaya), tapi justru aneh sudah dibagi, penduduk Kabupaten Induk malahan terus meningkat diiuti Kabupaten pemekaran tersebut yang juga terus meningkat.

Saya seharn, banyak manusia yang muncul tiba-tiba dari Gua atau yang sudah matipun dibangkitkan dengan roh-roh tuyul dari melayu. pembohongan manipulasi jumlah penduduk begini sangat membahayakan rakyat dan bangsa west papua sendiri, sebaliknya pemerintah firaun justru diuntungkan. 

Berdasarkan pengamatan saya dilapangan, jumlah penduduk di Kabupaten Pemekaran yang benar sekitar 5 ribu jiwa, bukan 10 ribu jiwa ke atas, sebab fakta penduduk asli west Papua sudah habis dibantai oleh penguasa firaun.

anda sekalian, sedang menipu Tuhan, menipu diri sendiri dan menipu orang lain, and amenari-nari diatas tulang belulang dan tetasan air mata dan cucuran darah umat Tuhan di west papua yang punya tanah ini. 

doa dan harapan saya, tulisan sadarkan kalian orang orang West Papua

Waa.... kinaonak

Ita wakhu Purom, 4 September 2017.

Sumber : Posting ini diambil dari akun facebook pribadi Pendeta DR. Socrates Sofyan Yoman setelah memperoleh ijin dan konfirmasi yang bersangkutan.