WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Sabtu, Desember 23

"Mengapa Papua Tidak Begitu Penting Dari Palestina ?."

Foto Merdeka.Com : Protest kasus Papua berakhir ricuh 
Ini pertanyaan kritis, yang kadang dianggap propaganda atau bahkan tidak penting untuk dipertanyakan, saya berpandangan sederhana saja sesuai visi blog ini bahwa pada pokoknya “setiap orang bebas berbicara dan mengemukakan pendapat”, termasuk bertanya dalam konteks judul ini. Justru medialah yang patut dikoreksi mereka pihak yang propaganda atau Pro (paganda) kebutuan fakta dan informasi masyarakat atau entahlah media yang sebenarnya tidak penting.

Penting sebelumnya untuk menyentuil hal ini, Kasus Kejahatan Hak Asasi Manusia di Papua tidak ubahnya dengan Kasus Palestina yang (Katanya) heboh dalam pemberitaan, saya tidak terlalu memahami Palestina, seperti halnya headline news media-media asing dan dalam Negeri memberitakan itu, entah nanti pemberitaan itu sudah berimbang (netral) mengkonfirmasi pejabat Negara Izrael dan Palestina atau pernyataan sepihak dari Pejabat Palestina saja, akan tetapi kita tahu kasus Papua tidak pernah dihebohkan oleh media seperti halnya Palestina. Saya sekedar pastikan, jika seakurat pemberitaan mengenai Palestina hal ini tentu tidak lepas dari Pers dalam Indonesia dan luar Negeri bebas dan dengan mudah mengakses wilayah Palestina, berbeda halnya dengan Papua yang tertutup bagi Pers dan hanya satu sumber yang mengkonfirmasi berita yaitu aktor keamanan. Oleh sebab itu berbedanya Papua dan Palestina dapat disimpulkan bahwa heboh Papua sumber kesaksian (berita) langsung dari masyarakat sipil tetapi heboh Palestina dari Pers.

Saya kembali ke konteks pertanyaan diatas, siapa sebenarnya pihak propaganda itu ? maklum karena Izrael dan palestina terlalu jauh dari Papua barat, saya mengetahui sepintas saja versi Media yang kadang sa juga tidak tahu apakah media netral, atau miliki ada motif tertentu dalam tiap pemberitaan konflik Palestina – Izrael soal Yerusalem, yang sa dengar versi Palestina : Al Quds itu.

Ada tiga analisa untuk hal tersebut diatas, agar mengantar pemikiran mengenai “mengapa terkesan Papua tidak begitu penting dari palestina?”

Pertama, saya bayangkan saya sebut (Mungkin) saja Papua kafir (mengikuti mantan Gubernur Kristen etnis china, Ahok yang dituduh kafir dan diturunkan dalam satu skenario usai memenangkan Pemilukada DKI Jakarta putaran pertama saat itu), paling fatal Papua berada di Negara muslim terbesar di dunia inilah mengapa case Pelanggaran hak asasi manusia dianggap terkesan bukan case yang harus diperhatikan pemerintah.

Kedua, case Papua, bergabungnya Negara (Indonesia) ke isu Yerusalem adalah wujud (koalisi baru) untuk memperkuat pendudukan atas wilayah Papua Barat dengan dampingan Negara-Negara kawan pendukung Palestina. Dalam pengertian bahwa kasus Papua bukan lagi kasus hukum tetapi kasus Politik dan memerlukan pendukung (negara) Kawan, kasus Palestina membentuk kumpulan perkawanan baru.

 Ketiga, Permainan politik pencitraan menjelang tahun politik 2018 – 2019, sepanjang satu decade terakhir pola ini terbaca oleh masyarakat sipil, bagaimana pemimpin politik mengambil dan merebut hati rakyat dimulai dari Politik pencitraan model ini, isu palestina telah dibuat oleh media Indonesia sebagai isu muslim dunia, dan Di Negara ini yang mayoritas muslim, politik memainkan isu yang berpihak pada kalangan mayoritas adalah jualan paling laris. Dengan demikian maka dukungan pemimpin melalui pemerintah terhadap Palestine adalah upaya untuk meraih kekuasaan pada pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2018 – 2019.

Disinilah alasan mengapa Papua tidak begitu penting dari palestina ?***Black_Shark

Posting ini, bukan upaya memprovokasi atau apapun yang sejenisnya melainkan wahana pengembangan berpikir kritis di dalam Negara Demokras dan tidak memiliki kaitan apapun yang bertalian dengan politik.