WELCOME TO MY PERSONAL BLOGER : "FOY, TABEA, TAOP SONG, MAHIKAI, SWEII, AMULE MENO, NAYAK, WAINAMBEY, ACEM AKWEI, ABRESO..!!

Selasa, Desember 5

"Point Papers Insiden Banti"



Specials forces (Foto Ist)
Ada hal menarik di Bulan November 2017 ini bila menyimak insiden kekerasan di areal PT. Freeport. Pertama, adanya kelompok yang dituduh KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), kedua munculnya senjata canggih milik mereka, ketiga deklarasi perang melawan petugas keamanan pemerintah, ke-empat tertembaknya anggota Brimob, ke-lima adanya penyanderaan ribuan wrga sipil dib anti dan ketujua TNI dan Brimob kompak menyerbu KKB dan menyelamatkan sandera. 


Berikut fakta-fakta 


Pertama : tahun 2005, Berdasarkan Kepres 64 tahun 2004, TNI ditarik dari PAM-OBVITNAS. Bila saat ini, TNI masuk di Mile / Restrict area Freeport , sebelum hingga sesudah isu penyanderaan apakah itu permintaan Polda ke kodam atau tidak ? kalau tidak TNI sendiri ilegal, berada disitu.


Kedua , bagaimana para penambang itu masuk. Ke sungai yang (disebut) dialiri taling tambang ? kemungkinan proses penambangan ini masuk sudah salah, akan ketahuan jika mereka dipulangkan (keluarkan) baik-baik, kecuali dipulangkan secara rahasia, tentu juga sulit ratusan orang diplangkan secara serempak dalam sekali waktu secara rahasia, kecuali ada cara tersendiri. Silahkan anda menjawab caranya apa ? 


Sebelumnya ada operasi penertiban penambang ilegal oleh petugas polisi local Mimika direstrict area freeport, dan diketahui (tertangkap tangan) ada ratusan penambang ilegal tidak hanya masuk akan tetapi mereka juga telah bermukim di restrict area secara melawan hukum selama bertahun-tahun.


Ketiga, otoritas Keamanan Papua memutuskan menyerbu attack sebuah kelompok yang disebut KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), mereka disebut sebagai actor penyanderaan masyarakat yang disebutkan pada point kedua diatas (penambang ilegal), akan tetapi dalam penyerbuan tidak ada yang ditangkap untuk dibawah ke persidangan. Padahal petugas penyerbu adalah penegak hukum (Polisi) yang tentu dalam melaksanakan tugas mereka hanya satu tujuan  law enforcement, siapa sebenarnya yang diserbu, ?silahkan anda menjawab


 Ke-empat, ok, baik jika kita menyetujui berita yang menyebut “Kopasus dan Raider” yang menyerbu kelompok penyandera (lantaran mereka bukan penegak hukum), akan tetapi bagaimana mungkin mereka oleh pihak yang disebut oleh seorang atas nama Sebby Sembom memakai senjata Berat roket pelontar granat, padahal alutsista militer sejenis itu justru biasa bukan digunakan oleh elite forces sekelas “Kopasus dan Raider” yang pergerak operasinya silience and faster, anda bisa baca referensi operasi pembebasan sandera Prabowo untuk peneliti Lorenz di maupnduma Mei 1996, terlepas dari kontroversinya.


Ke-lima, mengapa akibat dari ke-empat point yang sudah diungkap diatas, ada dua perwira Kopasus dan tiga Perwira TNI AD lainnya menolak kenaikan pangkat, ? padahal aksi heroic ini diklaim sebagai prestasi oleh banyak kalangan. Sekali lagi . silahkan anda menjawab sendiri.**Black_Fox

Sumber Posting diolah dari berbagai sumber media sosial, untuk kalangan pengamat isu Hak Asasi Manusia, Politik dan Keamanan di Papua.